Selamat Datang di Cerita Masa Remaja Mutiara Dasar Samudra
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sabtu, 23 April 2016

Puisi "Keajaiban Cinta"



TA dan Cinta Berjalan Bersama

Dentang waktu menunjuk akhir
Masa tugas akhir yang kian memburu
Hari-hari adalah tanda baca, huruf, kata dan kalimat
Rasa lelah menggelayut
Rasa penat serasa tak urung enyah
Ingin berlari, pergi jauh, sejauh cakrawala
Tapi apa daya, ini harus selesai
Harus kuselesaikan yang telah ku mulai
Tak mau, penat!
Sudahlah sudah cukup, aku berhenti
Ku hentikan mimpiku

“Kapan kau selesaikan TA mu?”
Dia bertanya, lembut dan memandang
Aku terpaku, aku menggeleng
“Bantu aku selesaikan milikku”
Dia meminta, aku terperajat
“Selesaikan milikmu dan bantu aku kemudian”
“Tidak, kita jalan bersama”
Rasa terpendam terbuai menggugah semangat
Mimpi yang tertunda terwujud karenanya
Karena cinta TA impian itu ada
TA dan cinta berjalan bersama
Ku gapai mimpi dengan buai cinta
Karya kecil ini pernah dimuat oleh Venda Media, 11 Maret 2016 dalam antologi puisi berjudul "Jemput Mimpimu Bersama Keajaiban Cinta"

Pengurus HIMAPMA 2014 Universitas Muhammadiyah Purworejo

Biodata Pengurus HIMAPMA 2014

Postingan di bawah ini adalah Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPMA) Universitas Muhammadiyah Purworejo masa bakti 2014.
Berwal dari desain cover yang saya desain sendiri tanpa memperhatikan aturan dunia desain, saya buat sebisanya. kalau teman-teman saya bilang itu "Newby". Sepertinya saya salah tulis. Tapi apa pun itu, biodata dan tetek bengeknya dalam postingan ini hanya bermaksut sebagai dokumen pribadi dan kenang-kenangan umum. Jika bermanfaat untuk teman-teman pembaca saya sangat bersyukur.

Puisi Tema Rokok


Fogging
Kepada Ranki Ramandika
 Ciamis, 29 Februari 2016
 
Sebatang mesin fogging siap berayun
Stop kontak rapi menancap dalam dudukan
Diisi helaian pyridine, dibumbui serbuk arcenatus
Disulut pesta anak hutan kala mentari lelap
Kepulannya binasakan diri
Berlarian seribu langkah ingin enyah
Mengibarkan bendera, lambaian berulang

Mesin fogging semakin bahagia
Ia tertawa dan semakin besar
Kami sesak
Kami menjerit
Ia mengenyahkan dari singgah sana
Kau sulut amunisimu lagi, lagi dan lagi
Berkali-kali dan kami tiada
Amunisi di sela jemarimu
Kau bahagiakan di sela pintu diri
Saat habis amunisimu bahagia datangi kami

Kotretan tangan ini telah dimuat dalam antologi puisi GM Pustaka Publiser dengan judul  Falsafah yang Rendah, yang Kuselami, di Batang Canduku